II Puisi Jalaluddin Arrumi II
Nafsu
Nafsumu itu ibu segala berhala
Berhala ular sawa
Berhala keruhanian naga
Itu ibarat perumpamaannya
Mudah sekali memecah berhala
Kalau diketuk hancurlah ia
Walau batu walaupun bata
Walau ular walaupun naga
Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu
Jika hendak tahu bentuk nafsu
Bacalah neraka dengan tujuh pintu
Dari nafsu keluar maksiat setiap waktu.
mencintainya
bagai kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu di dalam kegelapan
sambil menangis dan meratap.
Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya,
tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.
UPAYA
Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
meskipun mereka tahu memiliki empat sayap.
RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak boleh mengatakan,
“Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
Kebenaran
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah
Tidak di bumi, langit atau singgasana.
Ini kepastian, wahai kekasih
Aku tersembunyi di kalbu orang yang beriman.
Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini."
hanya yang menjiwa puisi mengerti...
1 Komentar:
kian ku terdengar kicauan berburung,
baru ku tahu fajar kian menyingsing,
kerna tersedak dek makan durian,
lalu ku tahu hakikat sebenar kejadian.
Post a Comment